HarapanRakyat - Kapolres Puncak Jaya AKBP Ari Purwanto
mengklarifikasi soal video pembakaran kotak dan surat suara di Distrik
Tingginambut yang menjadi viral di media sosial dan mengundang beragam
tanggapan.
"Tadi, pagi saya bersama Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Agus Sunaryo
sedang berada di mapolres, kemudian menerima video yang dikirimkan
tersebut dan kami langsung cek ke Ketua PPD dan Panwas Distrik yang
sedang berada di Mulia," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura,
Papua, Rabu.
Para PPD dan Panwas Distrik, kata dia, sedang berada di Mulia, ibu kota
Kabupaten Puncak Jaya terkait rekapitulasi surat suara dan membenarkan
bahwa kotak dan surat suarat yang jadi viral dalam video memang dibakar
warga karena tidak lagi digunakan.
"Mereka mengakui memang betul video itu terjadi di Tinggunambut, namun
mereka sampaikan bahwa yang dibakar oleh warga itu adalah
dokumen-dokumen yang tidak diperlukan lagi, karena dokumen negara yang
penting seperti rekapan, berita acara distrik, C1 plano dan lainnya itu
semua sudah di bawa ke Mulia untuk rekapan rekapitulasi," katanya
AKBP Ari menduga bahwa pembakaran surat dan kotak suara yang menjadi
viral lewat video itu adalah ketidaktahuan masyarakat tentang hal itu.
"Kami menduga warga tidak paham soal itu dan mereka membakarnya (kotak
dan surat suara) tetapi dokumen penting sudah diamankan atau dibawa oleh
PPD dan Panwas Distrik untuk rekap suara di Mulia," kata AKBP Ari.
Senada itu, Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Agus Sunaryo menyampaikan
bahwa pihaknya sudah mengecek soal informasi atau video yang jadi viral
tersebut.
"Memang benar ada peristiwa itu, tapi dokumen pentingnya sudah ada di
perangkat penyelenggara. Tadi saya bersama Pak Kapolres Puncak Jaya AKBP
Ari Purwanto sudah cek langsung," katanya.
Red: Dikutif. antarnews.com
Rabu, April 24, 2019
RELATED STORIES
Hukum
Kesehatan
Serba Serbi
Artikel Penting Untuk Dibaca
loading...
loading...
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami