Angka Malaikat yang Menyertai Perjalanan Hidup *Mayjen TNI
Kunto Arief Wibowo Akankah Mengantarkanya ke singgasana Tertinggi AD?
Oleh: Siti Sundari
Bandun, HR, 22/08/2023.
Ada yang unik dan menarik dibalik
mutasi Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangdam III/Slw ke tempat
baru sebagai Wadankodiklatad. Mutasi tersebut oleh banyak pengamat ada yang
menyebutnya sebagai demosi, bukan promosi sebagaimana prediksi para
pengamat, namun lebih terkesan sebagai "warning" atau
"teguran" terhadap tulisannya di kolom Kompas.com yang berjudul
"Etika menuju Tahun 2024" yang intinya mengkritisi pelaksanaan Pilpres harus memperhatikan rambu-rambu jangan sampai mengganggu stabilitas keamanan
yang akhirnya akan berhadapan dengan TNI
Pengamat militer lain Khairul Fahmi
dari Institute for Security and Strategic Studies menilai soal pencopotan Kunto sebagai Pangdam
III / Slw adalah hal biasa. Bahkan Fahmi menilai kalau putera Mantan
Wapres ke-6 RI dengan jabatan barunya sebagai
Wadankodiklatad itu justru akan terus
bergerak naik.
" Bisa jadi diproyeksikan sebagai salah satu kader
pimpinan TNI di masa depan mengingat masa dinasnya yang masih cukup
panjang", jelas Fahmi pada media.
Sebagaimana diketahui, pada tanggal 17 Juli
2023 Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah mengeluarkan Surat Keputusan No.
779/VII/ 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam
Jabatan di Lingkungan TNI. Pada Surat Keputusan
itu terdapat 96 perwira tinggi mengalami rotasi, mutasi dan promosi, di
antaranya adalah pergantian 7 Pangdam
termasuk Kunto salah satunya.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, berdasarkan sumber Wikipedia lahir di
Malang, 15 Maret 1971 dan lulusan
AKMIL 1992. Menduduki jabatan Pangdam III /Slw
pada 31 Januari 2022 dimutasi menjadi
Wadankodiklatad 17 Juli 2023.
Tidak ada penambahan bintang di pundaknya menjadi Letnan Jenderal sebagaimana para
pendahulu - pendahulunya yang begitu lepas dari Pangdam III / Slw langsung
moncer mendapat promosi .
"Ada apa?" Banyak orang bertanya. Padahal selama sekitar
1,5 tahun menjabat Pangdam III/Slw banyak sudah karya ditoreh, banyak
event besar dilakukan yang melibatkan masyarakat
umum, Pemda dan melibatkan satuan-satuan
prajurit dari berbagai batalyon di luar
menjalankan tugas-tugas pokoknya sebagai
Pangdam.
Penulis mencatat ada 2 event besar
selama Kunto menjabat Pangdam III/Slw,
yaitu Napak tilas perjuangan Laskar Siliwangi bersama rakyat Jawa Barat
sehingga terjadi perisitiwa heroik
Bojong Kokosan Sukabumi dan Buah
Dua di Sumedang.
Apakah benar jika mutasinya itu karena
tulisan Sang Jenderal yang berjudul "Etika Menuju 2024", itu
membuat gerah para elit politik.
Sebagai tentara yang
setia memegang teguh 7 point
sumpah prajurit dalam "SAPTA MARGA", intuisi, insting dan
"sense of nationalisme" Sang Jenderal
yang mata batin dan kecerdasan intelektualnya melihat kehidupan
berbangsa dan bernegara, dan merasa bagian
dari rakyat Jawa Barat yang merasa
terpanggil untuk mencegah terjadinya perpecahan, huru hara, tentu wajar dan sah-sah saja
opininya itu.
Namun terlepas dari itu semua, ada
fenomena menarik dari mutasi Kunto dari Pangdam III/Slw tersebut, yaitu terdapat
angka cantik yang serba 7.
Angka
serba 7 yang muncul pada Skep
Panglima TNI itu ternyata
berhubungan dan meliputi perjalanan
hidup dan karier putera dari mantan Panglima ABRI era Presiden Soeharto. Hal ini membuat
penulis begitu tergelitik untuk menelaah dan menyusurinya. Dan hasilnya sejumlah fakta menarik dan mengejutkan membuat penulis terperangah.
Ternyata dari tempat tanggal lahir, nama, NRP,
nama isteri, penempatan tugas,
sampai terakhir Sertijab jabatan dari
Pangdam ke Wadankodiklatad, perjalanan
hidup dan karier Kunto sarat dengan
kemunculan dan berhubungan dengan angka 7.
Mari kita mulai dengan kelahiran sang
Jenderal yang fenomenal ini
Kunto Arief Wibowo, lahir di Malang, 15 April
1971 berarti
Umur Kunto saat dicopot adalah 52 tahun,
perhitungan primbon Jawa berarti diperoleh angka 5+2=7.
Tanggal lahir putera Wapres ke-6 RI ini adalah 15 Maret 2023 kalau
kita urai dalam bentuk satuan dan kita
jumlahkan 1+5+3+1+9+7+1=27
Surat keputusan pencopotannya adalah
nomor 779/VII/2023 tertanggal 17
-Juli-2023, angka 7 begitu menonjol dan
dominan. Bulan Juli adalah bulan ke -7 dalam kalender Masehi. Tahun 2023 jika
dijumlahkan 2+0+2+3= 7. Entah sengaja
atau tidak, atau memang ini suatu kebetulan,
dari mutasinya itu berarti juga terjadi
7 bulan jelang Pilpres yang jatuh pada Februari 2024.
Ternyata pergantian jabatan wilayah teritorial pun
terdapat 7 Pangdam yang diganti, yaitu 1. Pangdam IX/Udayana, 2. Pangdam
XIII/Merdeka, 3. Pangdam XVI/Pattimura, 4.Pangdam III/Siliwangi, 5. Pangdam
II/Sriwijaya, 6. Pangdam I/Bukit Barisan dan 7. Pangdam XVIII/Kasuari.
Dari kode angka masing-masing Kodam
yang berjumlah 7 Kodam itu kita dapat
membentuk satuan angka 9+1+3+1+6++3+2+1+1+8=35
Angka 35 merupakan kelipatan 7 yaitu 7x5=35
Kebetulan juga
pas menjabat Pangdam III/Slw
adalah peringatan HUT ke -77 Kemerdekaan
RI dan HUT ke -77 TNI . Apa ini
Kebetulan? Di dunia ini tidak ada yang terjadi karena kebetulan tapi sudah digariskan oleh penguasa langit
dan bumi.
Kita lanjut ke Skep No. 779/VII/2023 bila kita urai menjadi 7+7+9+7+2+0+2+3 = 37
Apabila 96 Pati dijumlahkan dengan
nomor surat keputusan 779/VII/2023 maka 9+6+7+7+9+7+2+0+2+3 = 52. Angka 52 sama
dengan umur Kunto dan bila dijumlahkan 5 + 2 = 7
Pada surat keputusan itu terdapat 96 Pati yang terdiri atas
28 perwira AL, 15
perwira AU, dan 53 perwira AD.
Khusus 53 Pati AD terdapat 10 perwira
memasuki pensiun berarti 53 Pati -10 perwira pensiun = 43 masih aktif . Angka 43 bila diurai 4+3=7
Kemudian kalau kita simbolkan huruf dengan angka
A=1
B=2 C=3 D=4
E=5 F=6 G=7 H=8
I=9 J=10 K=11 L=12 M=13 N=14
O=15
P=16 Q=17 R=18 S=19
T=20 U=21 V=22
W=23
X=24 Y=25 Z=26
Kalau nama Kunto Arief Wibowo diganti
dengan simbol angka akan terbentuk susunan angka yang
hasilnya bila dijumlah, dikalikan atau
dikurangi akan memunculkan angka 7 . Coba
perhatikan hasil bentukan simbol
angka di bawah ini.
K=11
U=21
N=14
T=20
O=15
----------------------
81 hasil ini pun bisa menghasilkan angka 7 jika diurai 8-1=7
A=1
R=18
I=9
E=5
F=6
------------------
39
Angka 39 bila diurai dan dikalikan 3x9=27
W=23
I=9
B=2
O=15
W=23
O=15
----------------
77
Maka dari nama Kunto Arief Wibowo bila
disimbolkan dengan angka menjadi 72777 bisa dimaknai bulan 7 (Juli) dimutasi
menjadi Wadankodiklatad., bulan 2 (Februari ) pelaksanaan pilpres
jelang 7 bulan ada 7 Pangdam
diganti di tahun 7 (dari 2023
bila diurai *2+0+2+3=7.
Wah tambah menarik ini. Dari namanya
saja kok bisa selaras ya dengan mutasi
pada bulan Juli 2023 bersama 7 Pangdam
jelang 7 bulan Pilpres 2024.
Sekarang mari kita lanjut ke NRP Sang
Jenderal yang bernomor 192003490371 bila diurai menjadi 19+2
+0+0+3+4+9+9+3+7+1= 57
Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo
adalah lulusan AKMIL Angkatan 1992
menikah dengan Indira Paramita. 1992
bila kita urai 1+9+9+2 =21. Angka
21 adalah kelipatan 7 yaitu dari 7x3=21.
Jumlah huruf dari nama Kunto Arief
Wibowo sebanyak 16 huruf
jika diurai menjadi tambahan 1+6=7
Jumlah huruf dari nama istri Indira
Paramita adalah 14 huruf Angka
14 merupakan kelipatan 7 dari 7+7=14
atau 2x7=14
Bila nama Indira Paramita disimbolkan dengan angka akan menghasilkan angka 134 diurai 13+4=17
I=9
N=14
D=4
I=9
R=18
A=1
------------------
55
P=16
A=1
R=18
A=1
M=13
I=9
T=20
A=1
---------------
79
55+79=134
dipecah 13+4=17
Dan bila diurai lebih kecil lagi
dengan angka satuan dari simbol angka Indira Paramita
menjadi 9+1+4+4+9+1+8+1+1+6+1+1+8+1+1+3+9+2+0+1=71
Jadi mau diurai antara puluhan atau
satuan hasilnya memunculkan angka 7 .
Kebetulan? Kok bisa ya. Ini makin menarik dan membuat makin penasaran
penulis.
Dan bila dari nama lengkap Kunto Arief Wibowo disimbolkan dengan angka maka 81+39+77=207. 207 bila diurai 20 + 7=27, bila
diurai lagi dari 8+1+3+9+7+7=35. Angka 35 :5 =7
Selanjutnya penulis menjelajah kepada
masa jabatan dan penugasan Jenderal yang hobby
menulis ini.
Begitu lulus perwira muda Kunto mengemban tugas sebagai Danton Yonif Linud
502. /Ujwala Yuda. Angka 502 bila dipecah menjadi satuan
dan ditambahkan 5+0+2=7
Kemudian jabatan selanjutnya Danton
Yonif Linud 412 / Bharata Eka Sakti.
Angka 412 bila diurai 4+1+2=7
Panglima Divisi Infantri 3/Kostrad masa jabatan
7-7 -
2021 s.d. 6-2-2022 jika diurai
6+2+2+0+2+2=14.
Angka 14 adalah kelipatan 7
Kasdam III/Slw masa jabatan 9-4-2020
s.d. 23-6-2021 bila diurai
9+4+2+0+2+0= 17
dan
2+3+6+2+0+2+1=16
Angka 16 diurai 1+6=7
Danpuslatpur Kodiklat TNI AD masa
jabatan 21-3-2018. s.d. 20+12+2018 bila
diurai
2+1+3+2+0+1+8= 17
20+12+2+0+1+8= 43
Angka 43 bila diurai dan ditambahkan 4+3=7
atau dipecah jadi satuan
2+0+1+2+2+0+1+8= 16
Angka 16 bila diurai dan ditambahkan
1+6=7
Danrem 044/Garuda Dempo masa jabatan 7-5-2016 s.d. 21-3-2018
7+5+2+0+1+6= 21
Angka 21 adalah kelipatan 7
Sampai disini, penulis terpekur dan
merasax takjub atas penyusuran singkat
dan sederhana yang ternyata angka 7
begitu dominan dan sering muncul dalam
perjalanan hidup seorang Jenderal Kunto Arief Wibowo.
Kembali kepada mutasinya dari seorang Pangdam yang pegang tongkat
komando menjadi Wadankodiklat yang tak punya tongkat komando.
Posisinya seolah sengaja dikerdilkan
menjadi macan ompong. Harusnya Kunto
dari Pangdam III/Slw promosi setidaknya
Wakasad atau Pangkostrad seperti pendahulunya, karena jabatan Pangdam
III/Slw seperti sudah tradisi adalah
batu loncatan untuk kesana.
Dengan jabatan sebagai Wadankodiklatad
sekarang, apakah karier sang jenderal akan pudar, dan bintangnya tak bersinar
lagi? Lalu apa hubungannya dengan angka 7 yang selalu meliputi sang jenderal?
Angka 7 Secara Umum
Sebelum menjawabnya mari kita mengenal
lebih dekat lagi dengan angka 7.
Dalam numerologi, angka 7 mengandung
makna mistik, intuisi dan pengetahuan yang mendalam. Sarah Scoop mengatakan
angka 7 mewakili kesempurnaan dalam hidup, juga menunjukkan kelengkapan dan
simbol kehidupan abadi.
Angka 7 mewarnai kehidupan manusia secara umum yang
biasa kita temui dalam tradisi, bunga 7
rupa, air 7 sumur, 7 hari 7 malam,
7 turunan, 7 bulanan, 7 warna
pelangi, 7 keajaiban dunia, 7 hari dalam seminggu, 7 not angka musik, dsb .
Angka 7 dalam kebudayaan Jawa disebut dengan pitu.
yang artinya pitulungan atau
pertolongan .
Kenapa Angka 7 sangat erat dipakai
dalam tradisi serta budaya karena angka
7 bagi beberapa negara di dunia
merupakan angka keberuntungan yang menyimpan makna lebih dalam terkait
kehidupan.
Diyakini, seseorang yang sering
bersinggungan dengan angka 7 dalam kehidupan adalah sosok yang sangat kritis
dan perfeksionis. Mereka tidak puas dengan penjelasab sederhana dan Informasi
yang kurang lengkap. Orang yang sering bersinggungan dengan angkat 7 punya intuisi yang lebih kuat dan sering digunakan saat
mengambil keputusan penting dan
genting
Angka 7 Dalam Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam, angka 7 disebut juga angka malaikat, karena angka
yang disukai Allah dan Rasulullah karena ganjil .
Allah banyak menyebut angka 7 dalam
firmannya. Demikian juga Rasulullah Muhammad SAW menyukai angka 7 dan sering menyebutnya dalam
sabdanya.
Sejumlah ayat dalan Al Qur'an secara
eksplisit menyebutkan angka 7 seperti
firman Allah :
"Dan kami membangun di atas kamu
7 langit yang kokoh (An- Naba : 12)
"Allah menciptakan 7 langit dan
menciptakan bumi juga serupa ( At-Tholaq :12)
"Perumpamaan orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan 7 tangkai. Pada tiap-tiap
tangkai ada 100 biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas Maha
Mengetahui", (QS 2: 261).
Rasululllah bersabda:
"Barangsiapa yang diminta karena Allah lalu memberi, maka 70 kebaikan
ditulis untuknya" (HR Baihaqi).
Rasululllah bersabda:
"Barangsiapa makan 7 kurma ajwa di pagi hari setiap hari, maka pada hari
itu dia tidak akan terkena racun dan sihir", (HR Bukhari &Muslim).
Rasul bersabda:"Khatamkan Al
Qur'an tiap 7 hari dan jangan lebih cepat dari itu", (HR Bukhari &
Muslim).
Rasululllah bersabda: "Tidaklah
salah seorang dari kamu mengambil sejengkal tanah tanpa hak, melainkan Allah
akan menghimpitnya dengan 7 lapis bumi
pada hari kiamat (HR Muslim).
Kata
kiamat dalam Al Qur'an disebut
sebanyak 70 kali dan jahanam disebut 77 kali .
Selanjutnya angka 7 pun digunakan
untuk ritual ibadah agama Islam yaitu 7x
lemparan jumroh, 7 anggota sujud, ada 7 golongan yang akan dinaungi Allah pada
hari kiamat , 7 putaran tawaf, 7 putaran sa'i antara bukit Shofa dan Marwah.
Ada 7 ayat Al Fatihah.
Ya begitu sering angka 7 disebut Allah
dalam Al Qur'an dan sandja Rasululllah. Sekarang mari kita menyimak surat dalam Al Qur'an yang mengandung angka
7.
QS 7 :
Al A'rof ( Tempat yang Tertinggi)
QS 17 :
Al Isro'
(Perjalanan Malam)
QS 27 :
An -Naml (Semut)
QS 37 : As-Soffat (Barisan-barisan)
QS 47 : Muhammad
QS 57 : Al - Hadid (Besi)
QS 67 : Al-Mulk ( Kerajaan)
QS 77 :
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat yang Diutus).
QS 87 : Al-A'la (Yang Paling Tinggi)
QS 97 : Al - Qodar (Kemuliaan)
Setelah melanglangbuana tentang angka
7, ternyata demikian istimewa dan maknanya amat dalam.
Lalu bagaimana dengan Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo yang perjalanan hidup dan
kariernya selalu diliputi angka 7?
Angka 7 adalah lucky number, angka kemuliaan dan pertolongan, dan angka malaikat.
Penulis jadi takjub dengan surat-surat dalam
Al Qur'an yang mengandung angka 7 maknanya demikian indah, agung dan tinggi.
Tempat yang Tertinggi (QS 7), Perjalanan Malam (QS:17) Semut (QS
27), Barisan-Barisan (QS 37) , Muhammad
(QS 47), Besi (QS 57), Kerajaan (QS
67), Malaikat-Malaikat yang Diutus (QS
77), Yang Paling Tinggi (QS 87), Kemuliaan
(QS 97), Barang yang Berguna (QS
107).
Wallahi alam bisshawab, dari angka 7
itu bintang Kunto Arief Wibowo, tidak
akan pudar, tapi akan bersinar pada masa
yang akan datang. Wadankodiklat hanyalah perjalanan Malam atau
persinggahan perjalanan dinasnya menuju ke tempat yang tinggi kerajaan (negara) dengan barisan-barisan (prajurit/tentara)
bersama semut (Rakyat) atas Kehendak
Yang Maha Tinggi karena mengikuti
sunnahnya (Muhammad) manusia penuh
kemuliaan .
Kesimpulannya apakah dengan angka 7
yang melingkari kehidupan dan perjalanan karier Mayjen Kunto adalah
terang cemerlang sebagai KASAD, Panglima
TNI, petinggi negara, Wapres bahkan
presiden. Terus naik ..naik ke tempat tertinggi di Negara Kesatuan Republuk
Indonesia. (Tulisan ini hanya intuisi
saja bukan ramalan, cocokolgi)
Penulis adalah: Penulis lepas, jurnalis dan alumni Jurusan Bahasa dan Sastra Rusia Unpad