Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi. Tampilkan semua postingan

Senin, Maret 20, 2023

Polisi Ini Gemar Koleksi Benda Pusaka

Polisi Ini Gemar Koleksi Benda Pusaka

Polewali Mandar - Polisi satu ini, punya hoby mengoleksi benda-benda pusaka nusantara, bahkan koleksi ada yang berasal dari luar negeri dan kini sudah mencapai ratusan buah.

"Sejak kecil saya sudah koleksi benda pusaka Nusantara, awalnya koleksi pandawa lima, sejak 1984 lalu," kata Kapolres Polewali Mandar (Polman), AKBP Agung Budi Leksono, ketika di temui diruang kerjanya. Sabtu (18/3/23).

AKBP Agung mengaku gemar mengoleksi ratusan benda pusaka nusantara, terutama keris. Koleksinya yang lain selain keris, ada tombak, karih, tombak trisula, pedang, piso gajah, badik tumbok, hingga keris tumbuk. Bahkan, AKBP Agung mengoleksi benda pusaka dari kerajaan-kerajaan zaman dahulu, seperti Singosari, Demak dan Prambanan.

Kapolres Polewali Mandar (Polman), AKBP Agung Budi Leksono mengatakan, awalnya gemar koleksi benda pusaka ketika mendapat titipan dari sesepuh di daerahnya. Benda pusaka berupa pandawa lima, yang ia rawat sejak kecil hingga sekarang ini.

Seiring waktu AKBP Agung pun mulai menyadari, mengoleksi benda pusaka sebagai salah satu langkah untuk melestarikan budaya Indonesia.

Lanjut Agung menuturkan, mengoleksi benda pusaka, seperti merawat dan melestarikan budaya peninggalan leluhur.

"Saya juga mendalami filosofi pusaka untuk pusat pengendalian diri, atau pegangan untuk berprinsip dalam hidup dan menjunjung derajat," kata AKBP Agung.

Apalagi, benda pusaka seperti keris saat ini telah diakui dunia dan telah diteliti sebagai pusaka Nusantara.

Saat ini, AKBP Agung telah mengoleksi ratusan benda pusaka Nusantara. Dia juga mengoleksi pusaka dari Bangkok Thailand.

"Pusaka paling top itu dari Jawa, saya punya dari era kerajaan Singosari dan Prambanan," ungkap AKBP Agung.

Agung bahkan memiliki benda pusaka dari prabu Siliwangi. Dikatakan pusaka akan mencari tuannya sendiri, setiap satu Muharram pusakanya akan dibersihkan. Dioleskan minyak wangi, tujuannya agar benda pusaka yang AKBP Agung miliki tidak berkarat.

Agung Budi Leksono., S.H., S.I.K., M.Pd., menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Polewali Mandar (Polman) sejak akhir tahun 2021 yang lalu.

Sebelumnya, AKBP Agung menjabat sebagai Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat (Sulbar).

Agung merupakan lulus akademi kepolisian (Akpol) tahun 2003. Mengawali karir dan pernah menjabat sebagai Kapolsek sebanyak lima kali di Polda Metro Jaya.

Desember 2019, Agung menginjakan kaki di Polda Sulawesi Barat (Sulbar), mendapat tugas Kasubdit V Siber Ditreskrimum.


(REDAKSI)

Selasa, Oktober 18, 2022

DPP KKM-Bone Lantik Pengurus Baru di Kab. Wajo

DPP KKM-Bone Lantik Pengurus Baru di Kab. Wajo


Wajo, HR.ID - Organisasi terbesar yang melibatkan keluarga keturunan bugis Bone yang selama ini terus membenahi diri usai beberapa waktu lalu Sulsel menjadi tuan rumah Rakernas yang diselenggarakan Penguirus Pusat, Jakarta pada Jumat 29 Juli 2022 di Hotel Four Points By Sheraton Ballroom Lotus Lt 2- Jln. Andi Jemma No 130 kota Makassar, Sulawesi selatan, kini kepengurusan Dewan Pimpinan Propinsi (DPP) Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) kembali melantik pegurus baru disalah satu kabupaten.

Tepatnya pada hari Senin 17 Oktober 2022  bertempat di ruang pola kantor bupati Wajo Dewan Pengurus Kabupaten Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone Kabupaten Wajo dilantik dan dikukuhkan oleh ketua umum DPP KKM-Bone Sulsel,  Drs. H Andi Syahriwijaya.

Acara pelantikan dan pengukuhan tersebut  selain dihadiri oleh ketua dan sang sekretaris serta beberapa jajaran pengurus DPP KKM-Bone, turut dihadiri oleh Bupati Bone Dr. H. Andi Fahsyar Maidin Pajalangi . M.Si. Beserta rombongan forkopinda Pemkab Bone, Bupati Wajo, Dr. H Amran Mahmud SE MM. Wakil Bupati Wajo H. Amran. SE. Sekda Wajo Ir Armayani M.Si, yg juga putri Bone, Kapolres Wajo dan forkopinda wajo serta beberapa tokoh masyarakat serta alim ulama Bone yang berada di Kab. Wajo yang telah lama mengabdi dan menjadi bagian dari pesantren AS’Adiyah wajo.

Ketua DPP KKM-Bone, H Andi Syahriwijaya dalam sambutannya mengatakan bahwa KKM-Bone adalah rumah besar bagi wija tobone sebagai wadah silaturrahim dan diharap wija senantiasa menjaga nilai nilai budaya tobone dalam perantauan.

"Mali Dipareppe, Mallilu Sipakainge, Siapakatau, Sipakalebbi.” Kata andi Syahriwijawa dengan bahasa bugis

Ia juga berharap agar jajaran pengurus dan masyarakat Bone lainnya yang berada ditanah Lamaddukelleng  (Wajo), melakukan interaksi dengan masyarakat lokal dengan penuh toleransi dan kedamaian.

“Motto orang Wajo kan, Maradekai To Wajoe, Ade’Emmi na Popuang. yang bermakna bahwa orang wajo itu merdeka dan hanya menghormati dan memuliakan orang yg berbudaya atau beradab,” Katanya yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Andi Syahriwijaya tak lupa berpesan untuk menitipkan Wija tobone kepada bupati Wajo agar dapat berkontribusi dalam pembangunan kesejahteraan di Wajo dan berharap agar wija tobone bergandengan tangan dengan pemerintah Wajo.

Senentara itu Bupati Bone dalam sambutannya mengurai tentang hubungan kekerabatan antara bone dan wajo di abad XVI. Urainya, bahwa kedua kerajaan ini pernah membuat suatu koalisi 3 kerajaan yang disebut Tellumpoccoe yg terdiri dari Bon, Wajo dan Soppeng yang ditandai dengan sumpah setia ketiga kerajaan tersebut. dengan bersama menenggelamkan Batu sebagai simbol bahwa Bone, Wajo dan Soppeng akan senantiasa saling mengingatkan membantu dalam menjaga kerajaan Tidak akan saling mengkhianati.

“Tessibelleang Ola, perri’na Bone, sussana wajo dan Soppeng,” kata Andi Fashaer

Untuk diketahui, perjanjian Tellumpoccoe berlansung pada tahun 1582 merupakan kekuatan utama bagi kerajaan-kerajaan Bugis (Bone, Wajo, dan Soppeng) dalam upaya mereka membangun perlawanan terhadap Kerajaan Gowa. Perjanjian “Tellumpoccoe” ini, di mata penguasa Kerajaan Gowa, tidak saja dipandang sebagai bentuk perlawanan secara terbuka dari para penguasa kerajaan Bugis yang berada di daerah pedalaman, tetapi juga disadari sebagai satu bentuk strategi yang dilakukan oleh penguasa dari Kerajaan Bone untuk membendung ambisi Kerajaan Gowa. Kedua kerajaan ini (Gowa dan Bone) telah sering berperang di sepanjang abad ke-16 Bone yang saat dipimpin oleh Raja Bone ke-7 La Tenrirawe Bongkange Arumpone (1560-1564).

La Tenri Rawe menjalin hubungan kerja sama dengan Arung Matowa Wajo yang bernama To Uddamang, Datu Soppeng yang bernama Lamappaleppe Pollipue. Maka diadakanlah pertemuan di Cenrana untuk memperkuat hubungan antara Bone, Soppeng dan Wajo.

Maka sejak perjanjian kerjasama itu mereka cetuskan sejak itu pula juga istilah "Mallamungeng Patue ri Timurung” pertemuan tiga kerajaan yang lebih dikenal dengan nama Ulu Adae ri Timurung (Perjanjian TellumpoccoE) yang diadakan di Timurung di suatu kampung kecil yang bernama dusun Bunne, Kecamatan Ajangale, Kab. Bone.

Perjanjian Tellumpoccoe ini diprakarsai oleh Raja Bone dan Kajaolaliddong (penasihat kerajaan). Tiga Batu sebagai penanda perjanjian, Kerajaan Bone menanam batu besar menandakan bahwa Bone sebagai saudara tua, kemudian Raja Wajo menanam batu dengan ukuran lebih kecil sebagai saudara tengah dan batu dengan ukuran paling kecil ditanam oleh Raja Soppeng menandakan saudara muda. Batu yang ditancapkan itu kemudian oleh orang Bugis disebut “Lamumpatu’e ri Timurung”.

Hingga kini tugu peringatan penanda perjanjian Tellumpoccoe masih terlihat di wilayah Timurung,  Dusun Bunne,  Desa Allamungeng Patue, Kecamatan Ajangale Bone.

Dikesempatan yang sama, kembali ke pelantikan KKM-Bone, Wajo, Dr Amran Mahmud bupati Wajo dalam sambutannya mengatakan bahwa Wajo, Bone adalah bersaudara. Wajo adalah Bone Riaja dan Bone adalah Wajo.

“Betapa kuatnya persaudaraan ini sehingga sulit membedakan wija tobone dan wija towajo karena dulu kerajaan Bone dan Wajo sudah terikat tali kekeluargaan. Hubungan kekerabatan kedua kerajaan telah berlangsung sejak era Sawerigading yang menikahi We Cudai di negeri Cina, Tanete Pammana, Wajo,” papar Amran.

Cerita terkait Sawerigading yang memperisterikan Wecudai, kala itu Wajo masih berstatus kerajaan kuno. Disebut dalam cerita adalah sebuah kerajaan Cina yang tak lain adalah Bone. Saat diwilayah bugis hanya Dua kerajaan utama, yakni Luwu dan Cina. Saat itu Bone disebut juga tanah Kessi (Pasir).  Sawerigading dan We Cudai dikaruniai seorang anak yang diberi nama La Galigo.

Acara yang dirangkaikan dengan  peringatan MaulidNabi besar Muhammad SAW, Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi selatan Prof Dr KH. Najamuddin HS. Lc. MA Yang juga selalu Wakil ketua Dewan Pakar DPP KKM-Bone Sulsel dalam ceeramahnya membawakan Hikmah Nabi besar Muhammad SAW.

Acara yg dihadiri kurang lebih 700 orang tersebut, dilantik ketua terpilih  DPK KKM-Bone Wajo, Drs. H Nugamnad Ridwan Angka. M. Si. Yang juga anggota DPRD Wajo. Yang didampingi Sekretaris, H Subhan S.PdI, M.Pdi.

Dalam pelantikan, turut mendampingi ketua  yakni Sekretaris DPP yang membacakan Surat keputusan tentang komposisi kepengurusan KKM-Bone, Wajo

Juga hadir, Prof Dr H Andi Husain Hamka Guru Besar ilmu politik Universitas Bosowa, Dr Hj Andi Nurhidayati M.Si anggota Fraksi PPP DPRD Sulsel. Sementara dari Jajaran Pengurus DPP KKM-Bone turut hadir mendampingi sang ketua, Sekretaris DPP KKMB Andi Ahmad Agung MBA, serta jajaran pengurus lainnya yakni DR. H. Andi Laksmiwati, Ir. Summi Heriza Sikki, H. Andi Basir SH, MH, Andi Dahrul SE, MM, Drs. Mustakim M.Si, Drs. Andi Madjid, H. Andi Tahir SE dan Andi Yusniati Zaenuddin.


Red: (A.Ms Hersandy)

Selasa, Februari 08, 2022

Ini Café Unik, Letaknya di Pandeglang, Banten. Pengusaha Café Bisa Menirunya

Ini Café Unik, Letaknya di Pandeglang, Banten. Pengusaha Café Bisa Menirunya

Banten. HR.ID - Cafe kekinian memang tak ada habisnya di Pandeglang, Banten, misalnya saja Cafe Bumi Aki Green yang beralamat di Jl. Gn. Mauk, Juhut, Kecamatan Karang Tj, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Bukan saja menawarkan pemandangan alam desa yang indah tetapi juga spot-spot foto yang instagramable.

Sayang sekali rasanya kalau traveling ke pandeglang tapi tidak mampir ke kafe satu ini, disamping pengunjung bisa memilih sendiri tempat makan sesuai selera, Menu makanan disini juga terbilang lengkap, ada makanan khas pandeglang Nasi Gonjleng, Khas sunda perpaduan dengan khas bali seperti ayam betutu dan makanan umum untuk kafe kekinian.

Owner dari kafe Bumi Aki Green, H.Syafrul Syafri, Bapak Cepi Dian dan Ibu Reni mengatakan, mencoba menawarkan suasana alam yang nyaman dan menarik buat para pengunjung.

"Kita disini mencoba menawarkan pemandangan alam, spot foto yang menarik dan yang terpenting kenyaman untuk pengunjung," kata H.Syafrul di Bumi Aki Green.

Ditempat yang sama, Owner yang lain dari Bumi Aki Green Bapak Cepi Dian menambahkan, selain makanan Bumi Aki Green juga ada coffebar untuk milenial nongkrong dengan ditemani kopi yang bisa dinikmati panas atau dingin dan live musik disetiap Sabtu atau malam Ahad.

"Ada Coffebar untuk milenial nongkrong dan tiap malam minggu ada live musik juga," tandas Bapak Cepi Dian. 


(Redaksi)

Jumat, Oktober 29, 2021

Catatan Kecil untuk Pemuda Pancasila  pada  Milad yang ke-62

Catatan Kecil untuk Pemuda Pancasila pada Milad yang ke-62

  Tetap Eksis Dengan Terus Mereformasi Diri dari Rezim ke Rezim



1. Selayang Pandang Pemuda Pancasila

Hari itu, 5 bulan yang lalu, tanggal 1 Mei 2021 di Bandung, saat masih   pandemi  di bulan Puasa, atau bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional, ada pemandangan yang berbeda yang tak biasa. Di sebuah hotel  terlihat banyak orang berseragam putih dan  loreng  merah menyala. Mirip seragam tentara. Sekilas  terlihat sangar dan buas, penulis bak masuk kandang singa. Tapi begitu  penulis mendekat,  berada di tengah-tengah mereka,  dan berusaha lebih  mengenali  mereka,  walau masih terlihat tetap garang, tapi kesan itu sirna. Kesan sangar dan kasar pun seakan tergilas dengan keramahan mereka. Penulis duduk satu meja  dengan Anton Heryanto dan Rudi Kurniawan masing-masing sebagai bendahara dan sekretaris B2P3 (Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila)  sambil menikmati menu berbuka puasa. Ya,  itulah perjumpaan  penulis sekitar 5 bulan lalu dengan mereka. Penulis datang atas undangan Andini Putri, pegiat sosial dan bisnis woman yang penuh talenta. Mereka  itu tak lain adalah  yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pancasila.

Siapa yang tak kenal dengan organisasi kemasyarakatan yang menamakan organisasinya dengan nama Pemuda Pancasila  atau PP. Penggunaan kata "Pancasila" di belakang nama organisasinya tentulah tidak sembarang, pasti punya alasan tersendiri.

2. Jadi "Anak Emas" Pada Masa Orba

Pemuda Pancasila  sejak kelahirannya pada 28 Oktober tahun 1959 lalu, menurut sumber yang tak mau disebutkan namanya, seorang perwira tinggi purnawirawan TNI  AD,  oleh sang pendiri Jendral  AH Nasution memang  dibentuk untuk  mengimbangi  organisasi pemuda yang amat kuat bentukan PKI yaitu Pemuda Rakyat di masa Orde Baru. Saat itu nama organisasi Pemuda Pancasila sebelum tahun 1965 seperti angin lalu.Tapi setelah tahun 1965 namanya kian berkibar dan gaungnya  bertalu. Pemuda Pancasila, sesuai namanya tampil di garda terdepan sebagai pembela Pancasila melawan dan menumpas pengkhianat Pancasila  tanpa pandang bulu.

Usaha pemerintahan Orde Baru melakukan operasi Petrus atau penembakan misterius untuk menanggulangi kriminalitas, disambut rakyat dengan  antusias. Sebaliknya bagi para preman dan pelaku kejahatan, para anggota TNI yang tersangkut atau berhubungan dengan komunisme, operasi Petrus  yang tiada kenal ampun dan sistematis dengan tembak di tempat, adalah hal paling menakutkan dan membuat cemas.  Namun anggota Pemuda Pancasila yang notabene banyak  juga premannya sama sekali tak tersentuh Petrus, sehingga banyak preman yang berbondong-bondong masuk Pemuda Pancasila yang disambut dengan terbuka oleh para pengurus.

Tak heran, anggota Pemuda Pancasila pada akhir tahun 1990-an tercatat sekitar 4 -10 juta orang. Kesan menakutkan  dan  arogan terhadap organisasi ini pun, sebagaimana rezim Orba, begitu melekat terhadap sosok Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) yaitu Japto Soerjosoemarno , adik kandung dari artis  Marini. Tercatat sejak berdirinya sampai  sekarang selama lebih dari tiga dekade, posisinya sebagai Ketua MPN PP tak tergoyahkan.

Hal itu diamini oleh Paskah Irianto, aktivis pemuda dan mahasiswa era tahun 1980-an yang pro demokrasi, pada masa Orba atau masa Soeharto menjadi presiden. PP adalah organisasi pemuda yang spesial dan anak emas rezim.  Juga sosok Japto sang ketua, tak ada seorangpun yang berani menggoyang posisinya. Di bawah Japto organisasi ini  menikmati betul  sebagai bagian yang penting dari kekuasaan.

"Mereka bisa  mengambil alih tugas -  tugas keamanan dan pertahanan yang seharusnya menjadi tugas polisi dan TNI", jelas Paskah kepada penulis.

 Pemuda Pancasila pun menjelma jadi  organisasi paramiliter Indonesia, yang begitu ditakuti sehingga  ada yang menyebutnya algojo TNI yang dituduh atau dicurigai sebagai antek  komunis.

Selanjutnya, tampilan dan aksi organisasi pemuda ini  kian mapan saja.  Jebolan dan pentolan dari organisasi ini berhasil menduduki, dan   menguasai hubungan dan posisi di semua lini pemerintahan. Dengan uniform khasnya yang loreng, organisasi pemuda ini menjadi  gangster  yang memegang tongkat komando organisasi yang  mendapat legimitasi kuat  dari pemerintah Orba.

Menurut Paskah Irianto,  saat itu  orang atau kelompok pemuda tak ada yang boleh mendirikan organisasi pemuda lain di luar  PP,  selain  harus melebur  ke KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia)


3. Mendirikan Partai Patriot di Era Reformasi

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan  sebagaimana termaktub di pasal 28 UUD 45,  menurut Paskah, aktivis  yang sering menelan pil pahit pengalaman berunjukrasa ini,  benar-benar dibungkam.

Namun seperti roda yang berputar, kehidupan pun berjalan kadang di atas kada di bawah silih berganti. Seiring dengan kejatuhan pemerintah Orde Baru dan munculnya Era Reformasi yang membahana  di segenap penjuru nusantara dan dunia, monopoli dan   arogansi yang melekat di PP makin tidak disukai orang. Premanisme tidak laku lagi dijual di percaturan politik nasional maupun dalam bermasyarakat dan bernegara di era reformasi.

Dari sini bersama jajarannya, terlihat kalau  Japto mulai menyadari di tubuh organisasinya sudah mulai banyak batu kerikil yang tajam dan angin yang berhembus kencang yang kapan saja bisa  menghancurkan organisasi pemuda yang dipimpinnya .

Banyak kalangan yang kurang menyukai terutama dengan atribut militer yang melekat pada organisasi itu. Namun bukan Japto namanya kalau tidak piawai melawan isu-isu negatif tentang PP. Ia pun  banting stir mengubah performa organisasi dari cap arogan menuju organisasi yang lebih demokratis.

Paskah Irianto menggarisbawahi, kalau Japto  betul-betul  menyadari perubahan zaman.    Orba benar-benar sudah tumbang. Fajar Reformasi telah terbit. Maka  sebagai  lokomotif pengendali gerbong  organisasi,  Japto pun banting  stir  perlahan membelokkan kemudinya dari rel Orba menuju rel  reformasi.

 

Adik artis Marini ini pun mendirikan Partai Patriot. Namun langkahnya ini pun disambut dingin  oleh masyarakat, dan  partainya tidak mampu meraih suara sebagaimana yang diharapkan. Seiring dengan peralihan dari masa orde baru ke masa reformasi  dan Kabinet Bersatu masa SBY jadi presiden,  PP masih suka diwarnai oleh pertikaian dan bentrokan antar organisasi pemuda,  masyarakat dan TNI.

 

 

4. Di Kabinet Kerja PP Bentuk B2P3

 

Masih di tangan Sang Godfather Japto, PP makin jauh meninggalkan  praktek-praktek di masa Orba, dan mulai mereformasi diri ke arah demokrasi pada era reformasi. Akhirnya di Kabinet Kerja dengan "sense of political"  nya pengaruh Japto yang masih kuat berhubungan dengan birokrat dan legislatif,  adik artis Marini inipun membentuk B2P3 (Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila).

 

Di Jawa Barat,   B2P3 ini pengurusannya dikukuhkan bertepatan  dengan  Hari Buruh Internasional

tanggal 1 Mei 2021  dan dilantik langsung oleh Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP oleh Alm. Tubagus Dasep IPS. Melalui SK nomor 968/E2/KPTS/MPW-PP/JBR/ III/2021 tanggal 26 Maret 2021 tentang pengesahan Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat telah dikukuhkan Stenly Ngelo sebagai Ketua B2P3 Jabar, Rudi Kurniawan Erawan sekretaris, dan   Anton Heryanto sebagai bendahara.

 

Pembentukan B2P3 ini,  terlihat PP berupaya mereformasi diri dan   menghilangkan image sebagai organisasi preman ke arah yang  lebih bersahabat  dengan seragamnya yang warna putih. Dengan warna putih B2P3 nampak lebih santun dan humanis.

 

Masalah perburuhan tidak pernah sepi. selalu penuh keriuhan. Di Jawa Barat masalah perburuhan sangat kompleks mulai dari pemutusan hubungan kerja  karena pandemi Covid-19 yang berdampak terjadinya ledakan pengangguran,  kesehatan kerja,  UMR, TKW, kekerasan dan kecelakaan kerja,   SDM yang kurang berdaya saing,  dsb. sebagaimana dijelaskan oleh sekretaris B2P3, Rudi Kurniawan, akan menjadi garapan B2P3 Jabar.

Langkah  PP dengan B2P3 -nya yang menaruh perhatian dan penanganan terhadap masalah perburuhan, dinilai sebagai  langkah yang strategis dan amat jeli menangkap peluang secara politis dan finansial karena bisa   mendongkrak kesejahteraan dan kas organisasi. Apalagi Jawa Barat  memiliki lebih dari 5000 pabrik dengan jumlah tenaga kerja sekitar 17 juta orang.  Kalau langkah PP dengan bentuk B2P3 ini benar-benar dilaksanakan dengan  ciamik,  dengan aksi-aksi yang menarik simpati masyarakat jauh dari premanisme, seperti tampil sebagai garda terdepan di daerah dan korban terdampak bencana alam,  aksi sosial, maka peluang politis akan terbuka lebar.

Walau demikian,  sebagaimana yang pernah diungkapkan sendiri  oleh Japto di beberapa media, praktek premanisme dan performa yang  garang,  masih diperlukan juga.  

" Performa anggota saya yang masih garang, terbukti manjur dan effektif  saat  membantu pemerintah menjadi  Satgas Covid -19.  Masyarakat yang membandel, tidak menerapkan  protokol kesehatan, seperti membuat kerumunan, memaksa  mudik untuk berlebaran di kampung, menjadi patuh karena takut", seloroh Japto waktu itu.

5. Kaderisasai  adalah Keniscayaan untuk Organisasi Tetap Eksis dan Sehat

Hari ini, tanggal 28 Oktober 2021, Pemuda Pancasila genap berusia 62 tahun. Usia yang sudah lebih dari matang dan banyak asam garam dalam berorganisasi. Dibanding dengan organisasi pemuda yang lainnya yang sudah tidak eksis bahkan  kondisinya bagai hidup segan mati tak mau,  Pemuda Pancasila masih eksis berkiprah. Masih di bawah komando Japto, PP hendaknya  terus mengubah performanya dari  premanisme ke  humanisme walau tidak mudah mengubah lebel lama yang masih melekat di mata  masyarakat sebagai organisasi preman.

Namun bukan hanya mengubah performanya saja, demikian pula seharusnya dengan manajemen organisasi. Dijelaskan Paskah Irianto, bahwa  kaderisasi amat penting dalam suatu organisasi. Pucuk pimpinan Pemuda Pancasila sampai saat ini tongkat komandonya masih dipegang oleh Japto Soerjosoemarno

"Menariknya organisasi Pemuda Pancasila itu memang di  ketua pusatnya. Semua masih  segan dan takut terhadap figur sang Japto. Tidak pernah tergoyahkan. Sosoknya  sulit tergantikan", tandas Paskah yang juga Ketua Majelis Anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Azasi ,(Ketua MA PBHI) Jawa Barat ini.

Saking takutnya, lanjut Paskah,  ada joke kalau Japto  sendiri  tidak mau dirinya ditakuti orang.  "Saking tak  ada lawan dan rival, padahal Japto ingin  dirinya mendapat lawan  akhirnya burung beo Japto dilatih untuk bicara melawan Japto", ujar Paskah  dengan nada berseloroh kepada penulis.

Itulah catatan  kecil  dan ulasan penulis untuk Pemuda Pancasila dengan B2P3- nya di miladnya  ke -62 tahun.Dirgahayu Pemuda Pancasila Sekali layar terkembang surut kite berpantang.

Profile Penulis:

Lulusan Bahasa dan Sastra Rusia Unpad.

Komisi Humas PPLIPI (Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia) DPW Jawa Barat.

Pengurus PPUMI (Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia)  Korwil Jabar.

 

Senin, Oktober 04, 2021

Ini Kegiatan Majelis Taklim Istiqomah Hijrah DIY Saat Ini

Ini Kegiatan Majelis Taklim Istiqomah Hijrah DIY Saat Ini

 

Yogyakarta: HR.ID  Majelis Taklim Istiqomah Hijrah DIY merupakan salah satu Majelis/Ormas yang tergabung dalam Pokmaslipas (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan)  Mitra Bapas Kelas I Yogyakarta yang mempunyai tugas pokok bidang Kepribadian dan bidang Kemandirian pada hari Minggu tanggal  3/10/2021 melaksanakan pengajian rutin bulanan bertempat dirumah Sdr. Taufik (Ucil) yang beralamat di Jln. Turi KM 01 Kembangarum 16 Bandaran Rt 04 Rw 33 Ds Donokerto Kec. Turi Kab. Sleman DIY.

Acara pengajian tatap muka yang secara rutin dilaksanakan setiap bulan oleh Majelis ini sempat berhenti beberapa bulan  lantaran diberlakukannya PPKM oleh Pemerintah  sehingga kajian tetap berlangsung walau lewat medsos streaming.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain para pengurus dan warga jama'ah Majelis Istiqomah Hijrah serta tamu undangan lain.

Tidak lupa seluruh jama'ah Majelis mengucapkan banyak terima kasih pada  pihak Bapas Jogja juga kepada Ibu Gusti Ayu Putu Suwardani selaku Kadivpas Kanwil Kemenkumham DIY yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dana guna terlaksananya program program sesuai AD/ART Organisasi.

Ustad Catur Andriyana yang juga sebagai pembina dalam kajiannya mengajak kepada seluruh hadirin untuk tetap berlomba dalam kebaikan juga  mempertahankan dan meningkatkan semangat menuntut ilmu/mengaji walau dalam situasi pandemi covid 19 atau situasi bagaimanapun, terangnya.

Di akhir acara ketua Majelis Heryananto menjelaskan bahwa disamping pertemuan rutin bulanan juga dilaksanakan kajian dua mingguan yang dikhususkan untuk para pengurus guna penguatan diri masing masing  perorangan, pungkasnya.

 

Red: (Vito)

Minggu, Agustus 29, 2021

Padi di Areal Persawahan Meunumbok Buahnya Menguning sedang Menetas

Padi di Areal Persawahan Meunumbok Buahnya Menguning sedang Menetas


Aceh Barat. HR.ID
- Padi di Areal persawahan Meunumbok Kecamatan sama Tiga Kabupaten Aceh Barat, kini buahnya sedang menetas secara terus menerus di Areal sawah Cot Meunumbok.

Adnan, salah seorang petani mengatakan kepada koreponden HR.ID pada Minggu ( 29/8/2021 nahwa musim tanam padi di persawahan Meunumbok dilakukan secara serentak , begitu juga saat panen nanti secara serentak yang saat ini padinya sedang menetas buahnya, tapi lanjut Adnan, saat ini dirinya dan para petani lainnya juga merasa kuatir terhadapa adanya gangguan hama berupa burung pipit.

“Kami harus datang tiap hari kesawah membrantasnya dengan macam cara,” ungkapnya.

Disela persimpangan jalan persawahan, ditanya terkait tentang pemberian pupuk paska pertumbuhan, menurut Adnan tiap musim tanam diareal persawahan Meunumbok diberikan pupuk tidak begitu banyak dilihat kondisi tanah sawah itu

Sementara itu, Kadis pertanian Kabupaten Aceh Barat Naswil mengatakan jika ada bantuan Hand traktor tiap Ketua Kelompok tani 12 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat  untuk pengadaan tahun 2020 yang lalu dan itu sudah diberikan kepada masing-masing yang bersangkutan. Selain itu, kini ada juga bantuan berupa Pompa air dengan pengadaan tahun yang sama. Ada dua merek yaitu merek Kobota dan merek Yanmar.  Para petani yang membutuhkan sudah diambil untuk dimafaatkan menaikan air kesawah jika saat musim kemarau .

Selain itu, Naswil juga mengungkapkan jika pemberian bibit padi kepada petani direalisasikan pula. Bantuannya ini melalui BPP ditiap kecamatan, namun ia tak menampik jika ada para petani yang membeli sendiri dan memilih bibit padi yang cocok dengan keadaan tanah sawah mereka. 

“Ini dilakukan semuanya agar dapat menanam padi secara serempak sesuai jadwal tiap musim tanam.” tutupnya .


Red: (Muhibbul Jamil).

Sabtu, Agustus 28, 2021

Polres Kediri Kota Bagi-bagi Beras di Kelurahan Ngampel, Dalam Rangka Hari Jadi Polwan ke-73

Polres Kediri Kota Bagi-bagi Beras di Kelurahan Ngampel, Dalam Rangka Hari Jadi Polwan ke-73


HR.ID| Kota Kediri
, Polres Kota Kediri dalam suasana PPKM pandemi Corona yang sedang melanda,terus berada ditengah masyarakat, untuk mensosialisasikan maklumatnya, memberikan edukasi serta memberikan rasa aman, nyaman dan bisa turut membantu meringankan beban masyarakat dalam hal keterpurukan ekonomi dampak dari Covid-19, sebagai wujud Polri peduli kemanusiaan.

Polri peduli kemanusiaan ini pun diimplementasikan Kepolisian Resort (Polres) Kota Kediri yang mana Kapolres  dan jajarannya secara terus-menerus bergerak membagikan paket sembako bagi warga masyarakat .

Kali ini dalam rangka menyambut Hari Jadi Polwan ke-73 pada 1 September 2021 mendatang, Polres Kota Kediri menggelar bakti sosial menyalurkan bantuan kepada kelompok UMKM pengrajin Jamu dan Buruh Tani,Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula kelurahan Ngampel kecamatan Mojoroto kota kediri,Kamis (26/8/2021).

Kompol Siti Munaroh, S.H berharap bantuan yang berikan dalam rangka menyambut Hari Jadi Polwan ke 73 nantinya dapat meringankan beban warga yang terkena dampak Covid-19.

“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kami (Polwan) kepada masyarakat. Jangan dilihat seberapa besar nilai bantuannya. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk warga dalam menghadapi situasi sulit saat pandemi Covid-19,” terang Kabag Humas Polres Kota Kediri "AKP Ni Ketut Suarningsih".

Selain memberikan bantuan, pihaknya juga memberikan himbauan tentang penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, tetap menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, hal tersebut guna mencegah penyebaran sekaligus memutus mata rantai virus Covid-19.

Dalam sambutannya kepala kelurahan ngampel Kuswanto, S.Sos,M.M.Pub menyampaikan rasa terimakasih terhadap polwan polres Kota kediri atas bakti sosial yang di adakan di kelurahan ngampel

Sementara itu, Dwi winarti selaku ketua paguyuban pengrajin Jamu dengan terharu menyampaikan terimakasih atas kepedulian Polwan Polres Kota Kediri terhadap masyarakat yang terdampak PPKM.

“ini sangat bermanfaat bagi kami ,Terimakasih yang tak terhingga saya haturkan kepada kapolres dan polwan Polres kota Kediri atas kepeduliannya, serta kepada pihak Desa yang telah mempasilitasi.

"Saya ucapkan Selamat hari Jadi Polwan ke 73, sukses selalu. ” kata Dwi winarti.


Red : M. Syaifun Naja

Pernikahan Ustad Bagus Mulyono Ala Sufi Di Rengas Dengklok

Pernikahan Ustad Bagus Mulyono Ala Sufi Di Rengas Dengklok


Rengas Dengklok. HR.ID
- Kebahagiaan dari pernikahan kawan kami, keluarga besar Tim Gerakan Kebangkitan Kesadaran Spiritual Bangsa Indonesia, yaitu Ustad Bagus Mulyono pada hari Jum'at Keramat, 27 Agustus 2021 di Rengas Dengklok, tempat yang ikut tercatat sejarah menjelang hari kemerdekaan Indonesia, ada kesan banyak sekali berkahnya.

Jika biasanya pada hari pernikahan itu pihak mempelai yang menerima banyak bingkisan, kali ini justru sebaliknya.

Dua kelompok yang intinya satu juga yang datang dari Jakarta,  sudah membawa beragam misteri. Saya sungguh ikut merasakan kebahagian kedua mempelai sambil melahap nikmat hidangan khas  rakyat yang bersahaja. Setidaknya, Mak Wati dan Ita Pakpahan serta Mas Eko Sriyanto Galgendu yang dikenal sebagai tokoh spiritual Indonesia, saya lihat sempat nambah makan dengan lauk pauk   yang terhidang bebas di teras rumah. Hingga mereka seperti sedang makan di rumahnya sendiri dengan lahap dan sekehendak hati. Saya cuma bisa menduga, mungkin begitu tradisi kaum sufi mengekspresikan kegembiraan hati untuk seorang sohib yang baru mau naik kepelaminan.

Bayangkan saja, usai makan dan acara ngobrol berlangsung, ada acara pemesanan untuk minum kopi yang spesial karena langsung dibuat sendiri oleh sang pengantin.

Padahal, bagi banyak orang yang masih percaya pada budaya tradisi, sang pengantin pada hari pernikahannya patut mendapat perlakuan seperti raja dan ratu pada hari yang keramat itu.

Begitulah uniknya  perilaku aktivis dan pegiat dari gerakan kebangkitan kesadaran spiritual yang kelak hasilnya bisa mengubah perilaku bangsa Indonesia menuju kebaikan meliputi tata etika (unggah ungguh), moral dan mental seperti yang digagas Presiden Joko Widodo dari  konsep Nawacita itu yang belum juga tampak ujud keberhasilannya itu. Seperti gagasannya yang lain, seperti BPIP (Badan Pembina Ideologi Pancasila) yang juga tidak jelas juntrungannya itu sampai srkarang. Sebab perilaku bejad masih terjadi dan dilakukan lebih massif oleh pejabat penerintan dan wakil rakyat di parlemen.

Yang korup, berbohong, munafik bahkan zalim dan khianat pada amanah rakyat, terkesan semakin jamak dilakukan tanpa rasa malu.

Semua prilaku degil serupa itu diyakini oleh GMTI dan kawan-kawan pegiat serta relawan dan aktivis dari gerakan  kebangkitan kesadaran spiritual bangsa Indonesia dapat meredakannya. Meski tidak seketika itu dapat menghentikannya  semua perilaku bejad itu. Karena para koruptor, serta aparat yang zalim maupun mereka yang khianati terhadap amanah rakyat ini adalah orang pintar -- bahkan kaum intelektual dan akademisi top dari berbagai kampus -- hanya saja tak bermoral dan tak memiliki etika (unggah ungguh) seperti yang diwariskan para leluhur.

Dalam perspektif spiritual, saya kira pilihan cara merayakan hari bahagia dari pernikahan yang memilih cara paling sederhana itu, kelak dapat menentukan pada  pilihan sikap dari cara hidup bersahaja yang menjauhkan diri dari kemewahan yang tiada guna, kecuali ria dan snobis semata.

Setidaknya, bagi para penempuh jalan spiritual, mulai dari perjanan dari Jakarta menuju Rengas Dengklok mampu dinikmati sebagai bagian dari ibadhah, tanpa beban. Tanpa pamrih. Lillahi ta'als, suka rela tanpa paksaan dari pihak mana pun, dan tidak juga oleh siapa pun. Hingga rasa nyaman, damai  tenteram dan kegembiraan menjadi berkah, tak hanya bagi kedua mempelai yang dikunjungi, tapi juga bagi siapa saja yang mengunjungi acara pernikan itu.

Tanda-tanda sakinah,  mawaddah dan wa rahmah bagi kedua memlelai bisalah disebut seperti ekspresi dari paparan kisah ini. Senang dan gembira dalam do'a yang tak terucap, karena memang tidak perlu didengar oleh siapapun, sebab do'a terbaik itu sesungguh seperti igauan kepada Tuhan. Laknya sikap kepatuhan pada sunnah Nabi  tentang pernikahan yang  dilakukan pula oleh para Nabi. Sebab niat yang baik dari suatu pernikahan, tidak untuk diperkatakan, tapi  dilaksanakan.

Pernikahan yang sejatinya itu atas dasar cinta dan kasih sayang,  artinya adalah implementasi dari sifat Tuhan yang hendak dibuktikan dalam titian sakinah, mawaddah dan wa rahmah. Lalu, ketika titian itu mampu dilalui dengan riang gembira dan kebahagiaan, itu artinya tak hanya Rengas Dengklok yang bisa dilalui, tapi juga pemukiman kaum sufi yang indah pun pasti terentang dalam hidup kehidupan yang nyata.

Begitulah pernikahan ala kaum sufi yang dilakukan Ustad Bagus Mulyono. Para tamu justru dihadiahi buah melon, kripik spesial yang dapat segera digoreng hingga kue bolu serta beragam panganan lain, seperti suka cita dalam tradisi petani di kampung saya seusai panen raya karena dilimpahi berkah oleh Allah SWT Yang Rahman dan Maha Rahim. Dan saya sangat percaya, itu pun bentuk dari laku spiritual dari cara orang kampung yang mungkin masih terbatas pemahaman dan pengetahuan serta kekayaan dalam cara dari kemampuannya melakoni apa yang dimaksud dari GMRI yang dimotori Eko Sriyanto Galdendu.

 

Red: Jacob Ereste - Dikitim Oleh Gusti Raja

Rengas Dengklok - Jakarta, 27 Agustus 2021.

Selasa, Juli 13, 2021

Catatan Seorang Polisi Wanita 'Fajar Astuti'

Catatan Seorang Polisi Wanita 'Fajar Astuti'


Cerita klasik legenda Mahabharata menyimpan banyak catatan
tentang perempuan perkasa yang mampu menginspirasi. Dia adalah Srikandi dengan kemampuannya memanah hingga berhasil mengalahkan Bisma.

Tapi pencapaian Srikandi tidak serta-merta muncul begitu saja. Tempaan dan gemblengan dari berbagai latihan hingga kontemplasi terhadap diri serta lingkungan, adalah modal awal keahlian dari Srikandi dan ini menjadi inspirasi hingga saat ini sebagai sebutan wanita perkasa atau hebat.

Serupa dengan polisi wanita (Polwan) bernama Fajar Astuti, berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) tersebut, menapaki hidup seperti Srikandi.

Berasal dari Keluarga Petani

Bripda Fajar Astuti adalah sulung dari empat bersaudara. Lahir di Sleman, Yogyakarta, 28 Oktober 1998, orangtua Bripda Fajar bekerja hanya sebagai petani cabai di lereng Gunung Merapi. Tepatnya di kawasan Turi, Sleman, Yogyakarta.

Menjadi tulang punggung keluarga, Bripda Fajar menjalani karir di Kepolisian Republik Indonesia, lengkap dengan berbagai kerikil. Salah satunya, melawan rasa tidak percaya diri.

“Saya mudah inscure. Apalagi latar belakang saya yang hanya berasal dari keluarga petani cabai. Tapi karena tanggung jawab menjadi tulang punggung keluarga, membuat saya harus belajar untuk mengendalikan ketidak-percayaan diri tersebut," kata Bripda Fajar.

Lulus Bintara Polri pada 2017, Bripda Fajar mengenang salah satu momen yang akhirnya benar-benar membuat ia percaya, tidak ada yang tidak mungkin apabila terus berusaha. Caranya dimulai dengan mempercayai dirinya sendiri.

“Pengalaman menjadi salah satu dari 24 anggota tim Polwan yang mendaki Gunung Carstenz di Papua pada 2017, membuat saya tersadar, saya bisa kok melakukan apapun asal mempercayai diri sendiri terlebih dahulu,” kenang Bripda Fajar AStuti sembari tersenyum.

Usai dari pendakian, Bripda Fajar kembali bertugas dengan modal kontemplasi di Gunung Carstenz, dengan meniti karir di Ditsamapta Polda DIY. Lalu pada 2018, Bripda Fajar berkarir di Ditreskrimsus Polda DIY. Tidak berhenti sampai di situ, pada 2019, Bripda Fajar terpilih menjadi Sekretaris Pribadi Pimpinan Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono.

Bermimpi Menjadi Pasukan Pengamanan PBB, Kehidupan terus melaju bersama detak waktu. Diam-diam, Bripda Fajar menyimpan satu minat dan impian yang tak biasa, menjadi anggota pasukan pengamanan PBB. Bripda Fajar kemudian mendaftar seleksi misi PBB pada 2020.

Fajar Astuti terispirasi untuk menjadi seorang polisi PBB. “Saya ingin menjadi anggota pasukan pengamanan PBB, karena itu mimpi saya semenjak menjadi Polisi. Bagi saya, menjadi anggota pasukan pengamanan PBB adalah salah satu wujud pengabdian yang mulia yaitu membantu para civilian disana, melindungi aset dan personil PBB, memberikan perlindungan terhadap para warga lokal di Central Afrika serta mempromosikan HAM kepada masyarakat dunia.”

Tapi lagi-lagi, rasa tidak percaya diri hinggap. Bagaimana tidak, seleksi yang harus Bripda Fajar lalui berupa tes kesehatan, kesemaptaan jasmani, tes bahasa Inggris, tes menembak, tes mengemudi, tes psikologi, wawancara dan tes komputer. Semua berlangsung kurang lebih 10 hari dan menginap di Sepolwan Lemdiklat Polri pada Agustus 2020.

Fajar bercerita, katanya “Enggak mudah buat saya untuk mengikuti tes tersebut karena kami diwajibkan bisa berbahasa Inggris saat tes dengan menyerahkan sertifikat TOEFL,  serta harus mahir mengemudi, dan dengan rentang waktu yang begitu singkat.”

Usai menjalani serangkaian tes, Bripda Fajar kembali harus menghadapi rasa was-was, dengan menunggu pengumunan yang berjarak 7 bulan setelah tes. Ia hanya bisa mempersiapkan diri dengan berbagai kemungkinan, berkontemplasi sambil mengadu kepada Sang Maha Pencipta. Juga meminta doa kepada orang tuanya.

“Alhamdulillah, saya akhirnya dinyatakan lolos seleksi dan mengikuti Latihan Pra Penugasan Garbha FPU 3 Minusca.  Akhirnya berbagai doa saya yang awalnya hanya sekadar coretan di buku diary, sebentar lagi akan terwujud,” ujar Bripda…


Red: (Imam)

Rabu, Juni 30, 2021

Sudah Delapan Kali Berturut-Turut Polri Berhasil Meraih WTP dari BPK

Sudah Delapan Kali Berturut-Turut Polri Berhasil Meraih WTP dari BPK


HR.ID - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan (LHPLK) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) TA 2020.

LHPLK diserahkan langsung oleh Anggota I BPK RI Bidang Polhukam, Hendra Susanto kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (29/6/2021).

Dengan demikian selama delapan tahun berturut-turut sejak tahun 2013 sampai tahun 2020, Polri berhasil meraih WTP dari BPK.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa Korps Bhayangkara selalu berkomitmen untuk mengelola dan mempertanggungjawabkan uang negara dengan sebaik-baiknya.

“Capaian tersebut harus  dipertahankan dan terus ditingkatkan guna mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara,” kata Kapolri dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021).

Sementara itu, Hendra Susanto mengatakan, WTP yang diberikan bukanlah hadiah dari BPK, melainkan kepatuhan Polri dalam mengelola dan menjunjung tinggi akuntabilitas. “Opini ini bukan hadiah dari BPK tetapi sebagai kepatuhan Polri dalam mengelola keuangan negara,” kata Hendra.

BPK, kata dia, tidak menemukan permasalahan signifikan yang berdampak pada kewajaran penyajian laporan keuangan. Pemeriksaan terdiri atas pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Tujuan utama pemeriksaan laporan keuangan adalah untuk memberikan opini yang merupakan pendapat profesional pemeriksa atas kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dengan sejumlah kriteria. 


Red: (Imam)

Minggu, Juni 27, 2021

Jajaran TNI, Kodim Nagan Raya Pasang Spanduk HUT Bhayangkara Kepolisiaan Ke 75

Jajaran TNI, Kodim Nagan Raya Pasang Spanduk HUT Bhayangkara Kepolisiaan Ke 75

HR.ID - Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke 75 yang jatuh pada 1 Juli 2020 mendatang, seluruh Koramil jajaran Kodim 0116/Nagan Raya memasang spanduk ucapan selamat HUT Bhayangkara ke 75 di depan Mako Koramil masing-masing, Sabtu ( 26/6/2021 ).

Komandan Kodim 0116/Nagan Raya, Letkol Inf Guruh Tjahyono menuturkan, pemasangan spanduk ucapan selamat HUT Bhayangkara tersebut merupakan suatu bentuk dukungan kepada Polri khususnya sebagai mitra kerja.

Dan ini juga merupakan suatu upaya dalam menjaga sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang sudah terjalin dengan baik, demi keutuhan NKRI, demi terciptanya Kamtibmas wilayah Kabupaten Nagan Raya yang aman Kondusif.

Diusia yang ke 75 semoga Polri semakin profesional, modern dan terpercaya dalam menjalankan tugasnya, memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” lanjut Dandim

"semoga sinergitas, soliditas dan kekompakan TNI-Polri selalu terjaga dengan baik, demi terciptanya Kamtibmas yang aman dan kondusif sesuai dengan tema Hari Bayangkara Transformasi Polri yang Presisi mendukung Percepatan penanganan Covid-19 Untuk Masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi Nasional menuju Indonesia maju" 

Dalam kesempatan itu juga, Dandim 0116/Nagan Raya dan jajaran Kodim 0116/Nagan Raya memberikan ucapan selamat HUT Bayangkara Ke-75 kepada seluruh anggota Polres Nagan Raya, ucapnya.

"Ke depan Sinergitas TNI dan Polri akan lebih ditingkatkan, khususnya dalam pelaksanaan tugas di lapangan secara bersama,” tutup Guruh


Red: (Muhibbul Jamil).

Senin, Juni 21, 2021

Alue Pengairan di Dusun Lamkuta Perlu.Digali dan Pembersihan.

Alue Pengairan di Dusun Lamkuta Perlu.Digali dan Pembersihan.


HR.ID - Alue pengairan didusun Lamkuta Gampong Ujongnga Kecamatan sama Tiga Kabupaten Aceh Barat,  kini tampak kurang mengalir, alirannya ,perlu dilakukan pembersihan pengalian agak dalam.agar cepat mengalir.  

Beberapa warga didusun Lamkuta hari Minggu (20/6/2021, pada Harapan rakyat mengatakan Musim tanam padi kali diTahun 2021 ,Alue pengairan didusun lamkuta yang dibuka Tahun yang lalu, kini saat ini tampak sebahagian ada yang tersumbat perlu dibersihkan ,,sebutnya.

Darwis salah seorang warga tani areal persawahan berdekatan dengan Alue pengairan ,,jika musim.banjir cepat meluap air ke areal persawahannya hingga menghambat melakukan tanam.padi tuturnya singkat.


Red: ( JAMIL).

Sabtu, April 24, 2021

Para Dukun Lakukan Ritual Pencarian KS 402

Para Dukun Lakukan Ritual Pencarian KS 402

HR.ID - Tragedi hilangnya kapal Selam Nanggala 402 sejak 22 April 2021 yang hingga kini belum juga diketahui keberadaannya membuat berbagai pihak ikut membantu dalam pencarian yang dilakukan olek pihak TNI.

Tak ketinggalan persatuan Perdukunan Nusantara mengerahkan Angootanya untuk melakukan Ritual diperairan dekat pulau bali dengan berharap bias mendeteksi keberadaan KRI Naggala 402 yang hilang kotak sekitar pukul 04.30 wib tiga hari yang lalu.

“Acara kita putar Giling yang dilakukan perdukunan nusantara,” kata salah seorang dukun yang turut serta dalam ritual tersebut di sebuah perahu yang ditumpangi beberapa dukun lainnya yang videonya juga beredar luas di medsos (24/4/21).

Dalam ritual yang dilakukan, kata dia, mereka menutupnya dengan mengarungkan sebuah wasila atau hadiah yang dimohonkan kepada Allah. Menurut pengatan kami, Wasilah itu berupa sebuh guci kecil yang entah berisikan sesuatu.  Guci kecil yang terbuat dari tanah liat itu akan di lepaskan ke laut samudra sebagai tanda lepasan ritual.

“Mudah-mudahan dengan wasila ini, segera terdeteksi kapal KRI 402 dan segera semuanya menjadi selamat sesuai keinginan kita,” lanjutnya.

Dia menjelaskan katanya, “kita tahu bahwa ini sudah ditakdirkan oleh Allah tetapi kita memohon dengan sungguh-sungguh kita mohon, kita hari ini bukan mengetuk tapi mendobrak pintu arus, kita dobrak pintu langit, mudah-mudahan Allah mau merubah takdir ini untuk dijadikan ketemunya kapal ini.”

Sementara itu, sesuai laporan yang disampaikan oleh Kepala Stap TNI Angkatan Laut, Marsekal Laksamana Yudo Margono pada 24/4/21 menyampaikan jika mereka telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang diduga kuat milik KS Nanggala 402 diperairan sekitar pulau Bali tempat dimana saat pertama kali kapal ini menyelam.  Apalagi diradius 10 mil tidak ada kapal yang melintas. Ia juga memprediksi jika KRI 402 mengalami kecelakaan tenggelam.

Selain itu, TNI AL akan melakukan upaya penyelamatan medis (Fase Sfsa) bagi para crew yang mungkin masih selamat. Mereka berncana akan mengevakuasi crew ke Surabaya atau ke Banyuangi.

Dikabarkan bahwa KRI Nanggala sesaat setelah izin menyelam namun usai diberi clearance, langsung hilang kontak. Ada 53 awak kapal di dalam kapal selam yang kini hilang kontak tersebut. Kini sudah 3 hari kapal tersebut hilang kontak, sementara cadangan oksigen di KRI Nanggala-402 hanya bisa bertahan selama 72 jam dalam kondisi black out.

KS Nanggala-402 merupakan kapal selam buatan Jerman dengan bobot 1.200 ton. Kapal tersebut diserahkan oleh Jerman pada 6 Juli 1981 bersama dengan Kapal Cakra. Penyerahan tersebut dilakukan setelah kapal menempuh percobaan pelayaran dan penyelaman di Jerman Barat selama beberapa waktu.

Red: (MHR)

Kamis, Februari 25, 2021

ASR Gandeng Pemuda Buton Utara Lakukan Kegiatan Baksos

ASR Gandeng Pemuda Buton Utara Lakukan Kegiatan Baksos


HR.ID - ASR (Aku Sahabat Rakyat) menggandeng Pemudah Butur (Kab. Buton Utara) melakukan kegiatan bakti sosial (Baksos) membersihkan tempat ibadah yaitu salah satu mesjid yang ada di kelurahan Bonelipu kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara (24/2/21).

ASR merupakan lembaga gagasan kepedulian atas inisiatif Mayjen TNI Andi Sumangeruka sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Sultra dengan melakukan kegiatan-kegiata yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Koordinator lapangan ASR, Alias Dadi Agusman SPI Anggota DPRD Butur mengatakan kehadiran ASR di Buton Utara  berorientasi pada kerja-kerja nyata sebagai ujung tombak menghimpun aspirasi kaum milinial dan masyarakat Butur.

"Kegiatan bakti sosial hari ini merupakan kegiatan awal ASR dan kedepan ASR akan hadir dengan kegiatan-kegiatan selanjutnya."katanya

Lanjut Dadi Ketua KNPI Butur, Usai melaksanakan kerja baksos pemudah milinial ASR berdialog dengan masyarakat dengan tujuan untuk mengenal lebih dekat permasalahan masyarakat dan Alhamdulillah   masyarakat menyambut dengan penuh antusias.

"Alhamdulillah, ASR disambut dengan penuh kekeluargaan. Dalam diskusi ASR Butur telah menyerap dan dan akan merekomendasikannya kepimpinan tertinggi ASR di tingkat provinsi Sulawesi tenggara."

Wawan SPd Salah tokoh Pemudah Butur, berharap, kegiatan-kegiatan lembaga ASR (Aku Sahabat Rakyat) yang dibentuk atas inisiatif Mayjen TNI Andi Sumangeruka tidak hanya kali ini tapi kedepannya ada kegiatan-kegiatan ASR yang bisa meningkatkan ekonomi,  Kesehatan dan pendidikan di tengah wabah Covid-19.

"Kami sangat berterimah kasih dan berharap kepada ASR, kedepan ada kegiatan lanjutan yang bisa meningkatkan ekonomi, kesehatan dan pendidikan ditengah tengah wabah Covid-19." Harapnya.


Red: Kasrun)


Senin, Februari 15, 2021

Sungai Bubon Kembali Dipenuhi Enceng Gondok, Aliran Air Meluap ke Persawahan

Sungai Bubon Kembali Dipenuhi Enceng Gondok, Aliran Air Meluap ke Persawahan

HR.ID - Meulaboh, Aliran air di sungai Bubon yang bermuara sampai kekuala Bubon, Kecamatan Sama Tiga, Kabupaten Aceh Barat, kini kelihatan tidak lancar, sementara gulma Enceng masih berkembang disepanjang sungai,,

Beberapa tokoh Sama Tiga yang namanya tidak ingin disebutkan pada hari Minggu( 14/2/21) ditemui HR.ID mengatakan bahwa tiang bekas jembatan lama masih tertahan dalam sungai  yang mengakibatkan rumput gulma jenis enceng gondok juga ikut tertahan, tumbuh dan berkembang hingga aliran air sungai tersumbat dan tidak lancer.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa warga Tani Gampong Ujongnga bahkan mereka mengeluhkan dengan menuturkan jika tiap musim penghujan, akan terjadi banjir akibat luapan air sunga yang naik ke Areal persawahan dikawasan Ujongnga hingga aktifitas terganggu saat menanam padi.

“Jika hal ini tidak segera dilakukan pembersihan sungai, maka makin besar kemungkinan areal persawahan di ujongnga mengalami luapan Air sungai,” kata mereka.

Menurut warga setempat, kejadian serupa hampir tiap tahun terjadi dimulai awal-awal bulan januari hingga mei, dan ini akan terus memburuk jija pihak warga dan pemerintah setempat tidak mengambil langkah kongrit dalam mengantisipasinya dengan cara pembersihan Enceng Gondok dengan bergotong royong.

Disebutkan pula, pembersihan terakhir dilakukan pada bulan Mei tahun lalu dan memasuki bulan penghujan tahun 2021 sebaiknya dilakukan pembersihan kembali. Katanya, jika ini tidak dilakukan, selain mengakibatkan meluapnya air kedaerah persawahan, aktifitas pencari ikan dan kerang juga akan terganggu.


Red: ( Muhibbul Jamil)


Senin, Januari 25, 2021

Sat Intelkam Unit III, Polrestabes Makassar Kunjungi HMI Komisariat STIM LPI Bung, Pererat Silaturahmi

Sat Intelkam Unit III, Polrestabes Makassar Kunjungi HMI Komisariat STIM LPI Bung, Pererat Silaturahmi

HR.ID - Senin tanggal 25 Januari 2021 Polrestabes Makassar yang diwakili Sat Intelkam Unit III (Sosbud) melakukan Silaturahmi dengan elemen Mahasiswa STIM LPI Bung Rombongan disambut ramah di Warkop Ogi'e Jl. Perintis Kemerdekaan Kec. Tamalanrea Kota Makassar oleh jajaran pimpinan HMI Komisariat STIM LPI Bung Makassar yang lebih dahulu berada ditempat dengan obrolan hangat yang terjalin selama kurang lebih 1 jam tersebut.

Kegiatan silaturahmi dipimpin oleh Kasubnit I unit III sat Ik Polrestabes Makassar Ipda Wahid Putra Brata bersama anggotanya dengan menemui sdr. Irwandi (ketua HMI Komisariat STIM LPI Bung Makassar).  Hal ini dilakukan dalam rangka Pererat Silaturahmi serta mendukung Polrestabes Makassar Menciptakan Situasi Kamtibmas aman dan kondusif.

Kata Ipda Wahid, Mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut diminta untuk ikut mendukung pelaksanaan Harkamtibmas dalam mewujudkan Makassar aman dan damai demi keutuhan NKRI.

Dikonfirmasi, Kasubnit I unit III sat Ik Polrestabes Makassar Ipda Wahid mengatakan bahwa dalam menciptakan Harkamtibmas di kota Makassar kami Sat Intelkam secara terus menerus melakukan pendekatan dan mengajak seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk bersama-sama menjaga kota kita tetap kondusif.

Selain sebagai ajang silaturahmi, dalam kesempatan itu pula Polrestabes Makassar memberikan bantuan berupa sembako kepada mahasiswa yang selama


Red> (Andi)

Sabtu, Januari 23, 2021

Budidaya Ikan Tahap ke Tiga di Gampong Ladang, Aceh Barat Gagal Panen

Budidaya Ikan Tahap ke Tiga di Gampong Ladang, Aceh Barat Gagal Panen

HR.ID - Budidaya ikan tahap ketiga yang dilakukukan oleh masyarakat di Gampong Ladang Kecamatan sama Tiga Kabupaten Aceh Barat , dikabarkan gagal panen dan tidak sesuai hasil yang didapatkan pada tahap pertama dan kedua. Padahal jauh hari sebelumnya masyarakat setempat sangat berharap banyak terhadap keberhasilan Budidaya ikan ini pada tahap ke tiga.

Beberapa warga masyarakat Gampong Ladang hari sabtu (23/1/2021 pada Harapan Rakyat mengatakan budidaya ikan tahap ke tiga bibitnya banyak mati tidak berhasil panen ditahun 2021 ini ,sebelumnya semua dapat memperoleh penghasilan.

“Kami merasa kecewa, tentang bibit ikan yang disalurkan melalui dinas perikanan Kabupaten Aceh Barat,” ungkap, Adi salah seorang warga didusun monkulu Gampong Ladang Sabtu 23 Januari waktu setempat.

Selain Adi, seorang petani lainnya, Yusri is mantan keuchik Gampong Ladang juga menuturkan budidaya ikan dikolam yang dibangun beton yang berukuran 4 x 3 meter sebanyak 29 rumah atas bantuan anggaran Gampong di Gampong Ladang tahap pertama dan tahap kedua semua dapat memperoleh penghasilan panen dengan jenis ikan sangkuriang .

Menurut pengakuan Yusri budidaya ikan ditahap ke tiga ini dikatakan memang bibitnya kurang bagus, dan teknis-nya sekarang system baru dengan memakai pipa yang dibuatkan lubang kemudian dipompakan (didisi/dinaikkan) air menggunakan arus listrik, dan bisa ditanami sayuran seperti kangkung.

Bantuan masyarakat Gampong Ladang Kecamatan Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat mendapat Bantuan kolam ikan yang dibangun dari beton ikuran 4×3 meter dari anggaran dana Gampong Tahun 2020.

Meski Budidaya ikan jenis sangkuriang tahap pertama dan kedua sudah dapat dipanen dengan baik akan tetapi tahap ke tiga dikatakan gagal panen oleh warga setempat.

Olehnya itu masyarakat berharap agar dinas terkait dalam hal ini dinas perikanan dan kelautan Kabupaten Aceh Barat menurunkan petugas lapangannya untuk memantau penyaluran bibit ikan ke Gampong Ladang dan memeriksa kolam serta teknis membudidayaan yang gagal panen tersebut agar selanjutnya ditahap-tahap berikutnya tak terjadi lagi.


Red: (MJ)

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi

Artikel Penting Untuk Dibaca

loading...
loading...